Sabtu, 08 Juni 2013

Pengelola Pelatihan yang Kompeten Tentukan Kualitas SDM Konstruksi

Proses pelatihan yang baik akan mengurangi berbagai komponen pemborosan yang terdiri dari proses berulang, beban kerja yang tidak seimbang serta overload pekerjaan. Demikian disampaikan Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Panani Kesai pada pembukaan Bimbingan Teknis Management of Training (MOT) tahun 2013, Senin (03/06) di Bandung.
Karenanya, tenaga pengelola pelatihan yang kompeten yang pada gilirannya menentukan kualitas proses pelatihan sangatlah dibutuhkan. “Ibarat nakhoda, pengelola pelatihan menentukan kemana kapal bernama Pelatihan akan dibawa. Apakah akan berlabuh pada kesuksesan atau hanya sekadar berlayar tanpa arah, dia yang menentukan”, tutur Panani.
Menyadari arti penting tenaga pengelola Pelatihan yang profesional dan kompeten tersebut maka Badan Pembinaan Konstruksi melalui Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi mengadakan Bimbingan Teknis ini. Tenaga pengelola Pelatihan perlu juga untuk menyamakan persepsi dalam hal proses pelaksanaan pelatihan. Dengan demikian irama kerja dalam pelaksanaan tugas pelatihan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Pengetahuan yang harus diketahui oleh pengelola Pelatihan yaitu metode-metode pelatihan dan rekruitmen peserta. Tiada lain mengingat kedua pengetahuan akan menentukan target output dan outcome pelatihan yang dilaksanakan Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi menjadi lebih tepat sasaran.
Ditambahkan Panani Kesai, bahwa kemampuan Sumber Daya Manusia pada era pasar bebas saat ini adalah suatu hal yang mutlak. “Kita patut berkaca pada pengalaman bangsa China yang mampu menguasai pasar dunia bahkan sampai ke Amerika Serikat, tiada lain diawali dengan kemampuan SDM yang baik”, ungkap Panani.
Oleh karena itu, Kenaikan investasi harus dibarengi dengan peningkatan penyerapan tenaga kerja supaya manfaat dari investasi tersebut dapat dirasakan masyarakat luas. Demikian juga kenaikan belanja APBN seyogyanya sejalan dengan kenaikan Gross Domestic Product (GDP) dan diharapkan pula pembinaan kompetensi dan pelatihan konstruksi berdampak positif terhadap produktifitas pekerja konstruksi. 
Bimbingan Teknis Management of Training (MOT) di Kota Bandung ini dilaksanakan selama 3(tiga) hari dengan narasumber dari PPM Manajemen  dan praktisi pelatihan konstruksi di lingkungan Badan Pembinaan Konstruksi. Peserta Bimbingan Teknis adalah para pelaksana pelatihan konstruksi utusan dari Bagian, Bidang dan Balai di lingkungan Badan Pembinaan Konstruksi. Materi yang disampaikan antara lain persiapan pelatihan konstruksi, penyusunan anggaran pelatihan konstruksi, pelaksanaan pelatihan konstruksi, pelaporan pelatihan konstruksi, Sistem Manajemen Mutu Pelatihan Konstruksi, termasuk juga Training Analysis dan Strategic Mappingdalam pelatihan konstruksi.  (hl rw by Gie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar