Selasa, 08 November 2011

KETERSEDIAAN INFORMASI, KUNCI EFEKTIVITAS PEKERJAAN KONSTRUKSI

 

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya, baik dalam bentuk reformasi regulasi maupun pembentukan lembaga/institusi pembiayaan dan penjaminan untuk memastikan agar program pembangunan infrastruktur dapat terealisasi dengan baik. Pertanyaan besar berikutnya adalah, apakah sumber daya konstruksi yang ada memadai untuk memenuhi kebutuhan pembangunan tersebut secara efektif dan efisien serta memenuhi kepentingan nasional dalam menciptakan kemandirian sektor konstruksi.
Demikian disampaikan Kepala Badan Pembinaan (BP) Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Bambang Goeritno yang sambutannya dibacakan oleh Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur Gentur Prihantono pada acara “Sosialisasi Peningkatan Kapasitas Sistem Rantai Pasok Material dan Peralatan Konstruksi Untuk Mendukung Investasi Infrastruktur Pekerjaan Umum” di Surabaya, Jawa Timur, kemarin (27/10).
Lebih lanjut dikatakan Kepala BP Konstruksi, untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita memerlukan informasi yang komprehensif, dapat dipercaya, dan real-time, di antaranya tentang material, sumber daya manusia, teknologi, peralatan, dana, dan badan usaha penyedia jasa konstruksi nasional. Ketersediaan informasi tersebut sangat bermanfaat bagi penyedia material, peralatan, dan jasa konstruksi dalam penyusunan rencana usaha mereka. Pada akhirnya, ketersediaan informasi yang kredibel akan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.
Selama ini, lebih mudah mengetahui data sistem rantai pasok konstruksi yang terkait dengan kapasitas produksi dan nilai penjualan produknya dibandingkan dengan data kebutuhan pasokan dari para pemilik atau penanggung jawab kegiatan konstruksi. Hal ini disebabkan para pemasok sumber daya konstruksi lebih serius men-database-kan kapasitas produksi dan hasil penjualannya untuk keberlangsungan kegiatan usahanya.
Penerapan sistem rantai pasok yang baik menuntut para penanggung jawab kegiatan konstruksi untuk dapat memberikan informasi terkait dengan kebutuhan sumber daya konstruksi yang diperlukan dalam mendukung rencana investasinya. Informasi yang akurat dan berkelanjutan sangat dibutuhkan oleh para pemasok konstruksi untuk mengembangkan kapasitas produksinya sehingga keseimbangan sistem rantai pasok dapat terwujud. Akan tetapi, bukan hal yang mudah untuk merumuskan kebutuhan input sumber daya konstruksi. Di bidang jalan dan jembatan yang tipikal pekerjaannya relatif sederhana, hal tersebut lebih mudah dilakukan, tetapi di bidang pengairan dan keciptakaryaan relatif rumit karena variasi pekerjaannya lebih luas.
Sebenarnya, kebutuhan sumber daya material dan peralatan dapat dengan mudah diketahui dari dokumen perencanaan teknisnya, tetapi kenyataannya hal tersebut sulit dilakukan karena nilai rencana investasi tidak selalu didukung dengan kelengkapan dokumen perencanaan. Masalah tersebut tidak perlu terjadi apabila tersedia data dan informasi terkait dengan sistem rantai pasok konstruksi. Jika penggunaan sumber daya material dan peralatan terekam dengan baik pada setiap tahun anggaran, sebagaimana telah dilakukan pencatatan pada penggunaan sumber daya biaya, maka dapat diprediksi kebutuhan sumber daya tersebut untuk setiap perubahan anggaran atau rencana investasi ke depan. (dendy/ifn)(repost:gie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar